Senin, 12 Januari 2015

fiksi?


[9:11 13/01/2015] Abu Fauzan Kotamobagu: Bismillah assalamualaiku, m tanya ustad, “Apakah di dalam Islam diperbolehkan menulis buku cerita fiksi atau cerita fiksi dinilai sebagai bagian dari dusta?”

[10:55 13/01/2015] أبوالمنذر مجاهد اﻻندونيسي: Kalau tujuannya membuat manusia terbahak Rosululloh shollolloh alaih wa sallam bersabda
٧١٣٦ - «ويل للذي يحدث فيكذب ليضحك به القوم ويل له ويل له» .(حسن) [حم د ت ك] عن معاوية بن حيدة. المشكاة ٤٨٣٨.
Celakalah bagi org y bercerita dan berdusta dlm ceritanya dg maksud membuat manusia tertawa celakalah kemudian celakalah

Kalau tdk, maka masuk dalam keumuman "ucapan sia2" walaupun kebanyakan mufassir menyebutkan
*lagu dan alat musik
*kesyirikan dan kekufuran

Sbgmn y disebutkan alallamah assa'diy rohimahulloh dlm tafsirnya

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْتَرِي لَهْوَ الْحَدِيثِ لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّخِذَهَا هُزُوًا ۚ أُولَٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌأي: { وَمِنَ النَّاسِ مَنْ } هو محروم مخذول { يَشْتَرِي } أي: يختار ويرغب رغبة من يبذل الثمن في الشيء. { لَهْوَ الْحَدِيثِ } أي: الأحاديث الملهية للقلوب، الصادَّة لها عن أجلِّ مطلوب. فدخل في هذا كل كلام محرم، وكل لغو، وباطل، وهذيان من الأقوال المرغبة في الكفر، والفسوق، والعصيان، ومن أقوال الرادين على الحق، المجادلين بالباطل ليدحضوا به الحق، ومن غيبة، ونميمة، وكذب، وشتم، وسب، ومن غناء ومزامير شيطان، ومن الماجريات الملهية، التي لا نفع فيها في دين ولا دنيا.فهذا الصنف من الناس، يشتري لهو الحديث، عن هدي الحديث 

Barokalloh fikum


Hukum Menulis Cerita Fiksi

Tanya:
Bismillah, Assalamu’alaikum, Tanya ustadz:
“Apakah di dalam Islam diperbolehkan menulis buku cerita fiksi atau cerita fiksi dinilai sebagai bagian dari dusta?”

Jawab:

بسم الله الرحمن الرحيم
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

Na’am, cerita fiksi yang notabene adalah cerita karangan yang tidak nyata kejadiannya termasuk dalam kebohongan yang dilarang dalam Agama kita yang mulia ini.

Rosululloh -ٍShollallohu 'alaihi wa sallam-telah bersabda:

وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ، وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ

“Berhati-hatilah kalian dari dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada perbuatan-perbuatan keji, dan perbuatan-perbuatan keji akan mengantarkan ke neraka.” [HSR Muslim]

Berikut ini saya sertakan fatwa Al-Lajnah ad-Daimah dalam permasalahan semisal ini:

Fatwa (6252 ): Soal: “Apakah boleh bagi seseorang untuk menulis cerita fiksi, dan apa-apa yang ada dalam kisah tersebut pada hakekatnya adalah kebohongan. (Kisah-kisah ini) diperuntukkan sebagai cerita bagi anak-anak agar dibaca dan diambil pelajaran darinya?”

Jawab:

يحرم على المسلم أن يكتب هذه القصص الكاذبة، وفي القصص القرآني والنبوي وغيرهما مما يحكي الواقع ويمثل الحقيقة ما فيه الكفاية في العبرة والموعظة الحسنة.

“Haram atas setiap muslim untuk menulis kisah-kisah bohongan ini. Pada kisah-kisah yang ada yang ada dalam Al-Quran dan kisah Nabawi serta yang selainnya dari kisah-kisah yang menceritakan sesuatu yang benar-benar terjadi kecukupan untuk diambil pelajaran dan nasehat yang bagus.”

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم.

[Fatwa Lajnah Daimah yang diketuai oleh Asy-Syaikh Ibnu Baz Rohimahulloh]

Oleh: Abu Zakaria Irham Al-Jawiy –Waffaqohulloh-
Sumber Forum Whatsapp Multaqo Ahlissunnah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar